Selasa, 27 Februari 2018

Januari, Bulan Penuh Kasih Sayang

Januari, Bulan Penuh Kasih Sayang

bulan kasih sayang
Akhirnya UAS pun sudah berakhir, itu artinya saatnya saya berlibur dan sejenak meninggalkan tugas-tugas yang nantinya siap menunggu di semester berikutnya. Di semester kali ini, bisa dibilang saya cukup malas (memang aslinya malas sih). Karena ada beberapa tugas yang tidak saya kerjakan dengan sempurna dan ada presentasi yang saya tidak lakukan bersama kelompok, karena suatu hal.

Belum lagi saya sering sekali telat masuk kelas, bukan karena pekerjaan kantor yang belum selesai, tapi karena motivasi saya untuk kuliah di semester ini sangat lah berat. Tidak tahu kenapa, rasanya tidak semangat dan malas sekali setiap ada kelas. Kelas dimulai pukul 18.30 dan saya selalu datang pukul 20.00. Sedangkan kelas berakhir pukul 21.00. Jadi setiap hari saya hanya belajar selama kurang lebih 1 jam saja hahaha

Sekarang sudah masuk bulan Februari, dimana merupakan bulan penuh kasih sayang untuk sebagian orang, tapi tidak menurut saya. Menurut saya, Januari adalah bulan penuh kasih sayang. Bagaimana tidak, Januari adalah merupakan bulan kelahiran saya. Bulan yang spesial, yang memiliki banyak arti di dalamnya. Selama bulan Januari lalu, banyak sekali hal-hal yang terjadi, baik hal buruk hingga hal yang positif.

Tapi Alhamdulillahnya, lebih banyak hal positif yang saya terima. Itu semua terjadi karena teman-teman. Baik teman kantor, teman kuliah, dan teman semasa sekolah dasar dahulu. Hal positifnya, saya senang karena teman-teman mengingat tanggal lahir saya dan mereka memberikan kado yang menurut saya sangat berguna. Sebenarnya saya tidak terlalu berharap dan malah ingin sekali menghindari pemberian kado tersebut. Karena ini merupakan tradisi yang tidak baik, dimana saat ulang tahun saya mendapatkan kado dari mereka dan kemudian di ulang tahun mereka, saya pun akan melakukan hal yang sama hahaha

Mulai dari sepatu, tas, baju, peci, flanel dan barang lainnya menjadi kado yang saya terima. Semua barang tersebut sangat bermanfaat sekali. Tapi sebagai gantinya, mau harus mau saya harus mentraktir mereka yang sudah memberikan kado-kado tersebut hahaha... Yaaaaa jadi ada timbal baliknya juga sih. Itulah alasannya mengapa menurut saya tradisi seperti ini tidak baik dan tetap saja masih ada yang menjalaninya di Indonesia, termasuk saya dan teman-teman.

Dibalik semua kado-kado indah yang diberikan teman-teman, saya harus dipaksa untuk berpikir dan memahami makna ulang tahun saya kali ini. Maklum, saya sudah cukup berumur dan masih tetap sama seperti diri saya sebelumnya. Diri seorang yang belum menghasilkan sesuatu yang besar dan belum bisa menjadi apa-apa. Setiap ulang tahun, saya menjadi semakin tua, namun hanya umur yang berubah tapi tidak dengan diri saya.

Saya suka iri melihat mereka yang di luar sana, sudah bisa sukses secara financial di usia muda. Saya sering menonton di sebuah video, membaca sebuah artikel mengenai kesuksesan mereka. Hanya  iri yang sering saya lakukan tanpa melakukan suatu aksi untuk merubahnya. Setiap saya ulang tahun, saya berdoa agar menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, pribadi yang lebih baik dari diri saya sendiri bukan menjadi lebih baik dari orang lain.

Banyak sekali wacana yang saya sebutkan setiap tahunnya, namun semua itu hanya terucap di mulut saja dan hanya tepikirkan di otak saja. Awalnya mungkin saya menjalani beberapa rencana yang sudah dibuat. Namun selalu tidak bertahan lama, dan akhirnya menjadi sebuah omong kosong belaka. Padahal, seandainya bisa melakukan semua rencana tersebut secara konsisten, mungkin saya bisa seperti mereka yang sudah sukses di usia muda.

Ya benar, konsistensi yang sangat sulit saya lakukan. Selalu berhenti ditengah jalan, apapun itu alasannya selalu ada saja. Saya tau, setiap orang berbeda-beda. Mungkin kalian merupakan tipe orang yang bisa menjalankan semua rencana yang sudah dibuat secara konsisten. Tapi berbeda dengan saya yang sulit melakukan konsistensi tersebut. Sebagai contoh hal kecil yaitu konsisten dalam melakukan pengeluaran setiap bulannya. satu hingga dua bulan saya bisa melakukannya. Namun setelahnya saya berhenti melakukan dan akhirnya saya boros kembali.

Contoh lainnya yang hanya menjadi sebuah omong kosong itu menjalani sebuah usaha (bisnis). Pernah suatu ketika saat saya melihat mereka yang sukses di usia muda, diri ini termotivasi untuk melakukan bisnis yang bisa menghasilkan. Semua rencana sudah dibuat, jenis usahanya sudah dipilih dan pada akhirnya semua itu tidak jadi kembali. Sangat sulit rasanya mempraktekkan apa yang sudah direncanakan. Semua itu bukan karena banyaknya pengalihan yang datang, tapi saya sadar karena memang sayanya saja seperti itu.

Maka dari itu, di tahun baru dan di usia saya yang sudah semakin tua. Sudah saatnya saya berubah tidak seperti seorang yang hanya bisa berencana tanpa melakukan aksi dan menjadi seorang yang bisa melakukan aksi dengan konsistensi yang tinggi. Masalahnya ada pada diri saya bukan karena keadaan yang ada. Bila saya bersungguh-sungguh, maka keadaan pun akan mendukungnya. Semoga kalian tidak seperti saya yang dulu, semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa menjalankan semua rencana kita dengan kosisten.

Oya, terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah berkonstribusi di ulang tahun saya. Baik yang memberikan kado, doa atau hanya sekedar mengucapkan saja hahaha... Intinya, Terima kasih :)

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search