Kamis, 01 Maret 2018

Hanya Butuh Bersyukur

bersyukur
Terkadang, hidup memang berat. Terkadang pula, hidup sangat ringan. Ya, itu merupakan kesulitan di kehidupan ini yang harus dijalani oleh semua orang. Tidak semua orang dapat menebak level kesulitan yang akan mereka terima, sampai mereka benar-benar menjalaninya.

Termasuk saya salah satunya. Bisa dibilang, mungkin ini yang sedang saya rasakan. Sebuah dilema yang masih membayang-bayangi pikiran saya mengenai "apa yang harus saya lakukan?", dan "apa yang harus saya perbuat?". Sebuah tujuan hidup yang harus dimiliki, dan harus diraih. Namun mungkin hal itu lah yang masih menjadi misteri untuk beberapa orang, termasuk saya.

Menjalani semua kepadatan rutinitas di tengah Ibu Kota ini, membuat saya terlena dan lupa akan tujuan hidup saya sebenarnya. Tujuan hidup di dunia yang seharusnya sudah saya miliki sejak lama, belum dapat terlihat sebuah titik terangnya karena ketidakfokusan rutinitas yang harus dijalani dan semangat yang mulai menurun.

Inspirasi..... ya mungkin sebuah inspirasi yang saya butuhkan saat ini agar nantinya menjadi sebuah motivasi untuk saya, dengan harapan motivasi ini dapat membuat sebuah percikan pembangkit semangat untuk menjalani hidup. Namun bagaimana mendapatkan sebuah motivasi, kalau kehidupan saya setiap harinya tidak ada perubahan dan hanya seperti itu-itu saja.

Setiap pagi setelah saya bangung tidur, handphone adalah media yang pertama kali saya pegang. Memainkan handphone di pagi hari adalah kebiasaan yang saya lakukan, dengan harapan saya mendapatkan sebuah masukan atau sebuah dorongan. Sehingga saya bisa lebih semangat dan menemukan tujuan hidup saya.

Ternyata hal tersebut tidak lah efektif. Karena setiap kali saya memulai bermain handphone dan membuka beberapa aplikasi social media yang sering saya mainkan. Sama sekali tidak memberikan sebuah semangat, sama sekali tidak memberikan sebuah jawaban, sama sekali tidak memberikan sebuah inspirasi.

Saat ini, di media social hanya berisikan kebohongan-kebohongan sebuah informasi yang dipercaya oleh sebagian orang, dan sudah menjadi momok di tengah masyarakat. Mungkin itu penyebab saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan. Karena menurut saya, semangat di pagi hari merupakan poin awal yang sangat penting untuk menjalani semua kegiatan. Karena jika tidak, semua akan berantakan dan saya tidak bisa menemukan tujuan hidup ini.

Bermain handphone, mandi, dan sarapan merupakan aktivitas rutin sebelum pada akhirnya seperti biasa saya harus segera ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan. Lalu sepulang kantor saya juga harus berangkat ke kampus untuk menambah pengetahuan saya.

Di tengah kebosanan yang saya rasakan, saya masih harus menjalani kewajiban sebagai pekerja dan mahasiswa. Mengerjakan hal yang sama keesokannya saya kerjakan kembali, dan keesokannya lagi dan seterusnya hingga saya tidak lagi bekerja di tempat tersebut. Mungkin hal tersebut merupakan salah satu penyebab kejenuhan saya datang dan membuat semangat menurun.

Hal-hal yang sama yang harus saya lakukan setiap harinya dan tidak akan berubah sampai saya menemukan cara untuk mengatasinya.

Namun ternyata ada hal yang bisa membuat saya lebih berpikiran postif dan lebih luas dalam memandang kehidupan ini. Di saat saya merasa bosan dan jenuh, saya selalu diberikan teguran yang halus. Contohnya saat saya akan berangkat untuk bekerja, di pagi hari sambil menaiki kendaraan roda dua. Saya melintas dan melihat pemulung dengan semangat mencari barang-barang yang memang menurut mereka harus diambil.

Lalu di jalan berikutnya, saya melihat pedagang bakso yang dengan semangat mendorong gerobaknya. Kemudian sekumpulan pasukan orange yang semangat membersihkan pinggiran jalan Ibu Kota dan masih banyak lagi hal yang membuat saya harus berpikir keras.

Malu? Jelas saya malu sekali. Bisa-bisanya saya yang sudah enak bekerja di kantor, duduk di depan komputer dengan AC yang menemani. Masih bisa dengan mudah nya merasa bosan dan tidak semangat dalam bekerja.

Padahal bila dibandingkan dengan mereka yang berprofesi sebagai pemulung, abang tukang bakso dengan gerobaknya, pasukan orange dan yang lainnya, pekerjaan saya bisa dibilang lebih enak dan lebih nyaman. Tapi kenapa semangat mereka lebih besar dibandingkan saya.

Dan ternyata saya hanya butuh satu hal yaitu bersyukur. Karena dengan bersyukur, saya bisa lebih tau bagaimana cara menikmati apa yang saya miliki. Dengan bersyukur saya menjadi lebih berpikiran positif dan memiliki pandangan yang luas dalam suatu hal. Sebagai contoh saat saya merasa bosan dipagi hari dan tidak semangat untuk berangkat bekerja, dengan bersyukur semua itu akan hilang.

Karena bila dingat-ingat, banyak teman saya yang belum bekerja dan masih mencari pekerjaan hingga saat ini. Selain itu, pasti banyak teman saya atau orang lain yang menginginkan pekerjaan seperti saya. Sehingga sudah sepantasnya dan seharusnya saya bersyukur dengan semua nikmat yang saya terima hingga saat ini.

Dan memang benar, bersyukur lah jawaban yang saya butuhkan.

Sumber image : pexels

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search