Kamis, 13 April 2017

Kuliah Penting Gak Sih?

Kuliah Penting Gak Sih?

Kuliah Penting Gak
"Tuntut lah ilmu sampai ke Negeri China", pribahasa tersebut sudah saya dengar sejak masih sekolah dasar (SD). Dulu saya sempat berpikir, biaya dari mana untuk dapat belajar di China dan memangnya ada apa di sana? Maklum, waktu kecil dulu, saya merupakan anak kecil yang suka sekali berimajinasi hal-hal jorok tentang kekuatan-kekuatan super yang ingin sekali saya miliki.

Jadi saat ada pribahasa tersebut, saya berpikir mengenai apa yang ada di China, apakah di sana tempat berkumpulnya super hero. Ya tapi itu pasti gak mungkin hahaha

Namun seiring beranjak usia dan pemahaman yang saya miliki. Saya sempat memikirkan apa maksud dari pribahasa tersebut. Lalu menarik kesimpulan bahwa, yang dimaksud tuntut lah ilmu ke Negeri China yaitu kita disuruh belajar sebanyak-banyaknya.

Kita disuruh mencari ilmu baru yang belum kita ketahui, darimana saja dan dari siapa saja. Jadi maksudnya bukan kita belajar hanya ke China saja, tapi bisa ke Negara lain, seperti Finlandia atau Korea Selatan mungkin.

Dari situ lah saya berniat untuk mencari ilmu baru yang belum saya ketahui, dan mempertajam ilmu yang sudah saya ketahui. Untuk dapat meneruskan pribahasa tersebut, saya masih bingung apa yang harus dilakukan.

Dilema

Lulus SMK, bukannya memilih untuk kuliah agar dapat meneruskan pribahasa tersebut, saya lebih memilih untuk bekerja.

Karena saat itu, belum ada biaya untuk kuliah dan saya sama sekali belum benar-benar ada niatan untuk ke arah sana. Namun karena lingkungan dan dorongan dari beberapa teman, gebetan, TTMan dan gebetan yang gak jadi pacar tapi malah jadi temen lagi, akhirnya saya masuk kuliah.

Sebelum mendaftar, saya sempat berpikir, "Apakah kuliah ini penting? Lalu apa sih tujuan saya kuliah ini? Apa yang akan saya dapatkan saat kuliah nanti? Apakah benar kuliah ini nantinya dapat menjawab pribahasa tersebut? Atau ini hanya sebuah emosi nafsu yang membuat saya ingin kuliah, hanya agar seperti teman-teman saya?", Lama saya memikirkan hal tersebut, sampai Naruto dan Hinata sudah menikah dan mempunyai anak sekarang. Pokoknya lama banget dah mikirnya.

Dengan niatan yang tidak sungguh-sungguh, akhirnya saya masuk kuliah dan berharap mendapatkan gebetan baru sesuatu hal yang baru, khususnya ilmu ya. Saya termasuk mahasiswa yang malas, karena setiap ada kelas, telat sudah menjadi gelar buat saya. Masuk kuliah saja jam 18.30, sedangkan saya mulai masuk jam 19.30 dan kelas selesai pukul 21.00. Hal tersebut terus berulang setiap ada kelas hingga sekarang ini. Padahal saya sudah tau, hal tersebut dapat merugikan diri sendiri. Tapi karena sudah menjadi kebiasaan, ketidakbaikan tersebut, menjadi hal yang wajar dan biasa-biasa saja buat saya.
Kuliah Penting Gak
Di Kelas (ini saya telat juga loh)
Sekedar informasi, biaya kuliah di sini lumayan mahal untuk ukuran anak kosan seperti saya. Belum lagi banyak tanggungan yang harus saya penuhi seperti bayar kosan, makan, bensin, paket internet, nongkrong sama temen, bayarin gebetan nonton, bayarin cab*-cab*an dan kasih sumbangan untuk biaya pembangunan di Indonesia. Jadi saya punya peran penting dalam pembangunan di Negeri ini (bercanda :D).

Biaya yang cukup mahal dan uang yang didapatkan tidaklah mudah, seharusnya membuat saya semakin semangat untuk kuliah. Tapi kenyataannya berbeda sekali. Kadang kalau sedang sendiri, saya keinget kalau ini gak baik buat saya.

Tapi bingungnya tetap saya lakukan. Mungkin ini yang disebut konsistensi tingkat tinggi, tapi dalam hal ketidakbaikan hahaha..... Padahal jadwal kuliah bisa dibilang cukup dikit. Dalam satu minggu, saya hanya masuk 3 kali. Tapi tetap saja si malas ini selalu membisikan hal-hal negatif kepada saya.

Saat ingin berangkat kuliah, si males pasti mulai beraksi dan seakan-akan saya seperti mendengar suara bisikan yang cukup halus di telinga saya. Bunyinya kaya gini "udahlah sob, gak usah kuliah, mending pulang aja, tidur lebih enak sob bisa mimpi basah".

Ya kaya gitu bisikannya, serem banget kan. Sebetulnya banyak dosen yang memotivasi dan saya sempat termotivasi juga oleh mereka. tapi ya gitu, hanya sebentar hal tersebut berpengaruh. Kenyataannya, tingkat presentasi kemalasan saya lebih tinggi dibandingkan rajinnya.

Saya selalu memiliki pertanyaan yang sama dan saya selalu lontarkan kepada teman-teman kampus ataupun teman saya yang sudah lulus dari perkuliahannya. Saya selalu bertanya kepada mereka, "Apa sih tujuan lo kuliah?".... Beberapa teman saya ada yang menjawab, hanya karena ingin mendapatkan gelar saja, agar bisa naik pangkat di kerjaan dan mendapatkan gaji yang lebih banyak.

Rata-rata jawaban mereka sama. Emang sih jawaban kaya gitu gak salah, karena saya pun gak muna juga ingin memiliki gaji yang lebih banyak dari sebelumnya. Tapi bukan jawaban kaya gitu yang saya mau, karena itu udah terlalu umum dan terlalu sering dipakai sama kebanyakan orang.

Tapi ada beberapa teman yang bilang, kalau kuliah itu sebetulnya emang gak penting-penting banget. Tapi punya manfaat yang baik untuk diri kita. Dia bilang, kalau kuliah itu bermanfaat untuk pembentukan karakter pada diri kita. Denger jawaban temen kaya gitu, saya jadi berpikir "Apa iyaa....?".

Dan ternyata memang benar, kuliah tenyata dapat membentuk karakter seseorang, khususnya saya. Dari kuliah saya merasakan sendiri perbedaan yang amat besar.

Mulai dari cara saya berpikir, cara saya berbicara kepada orang lain, cara saya memilih kata yang tepat saat berbicara dengan orang lain, cara saya memandang suatu hal dengan lebih relistis tapi tetap diimbangi dengan imajinasi dan masih banyak lagi.

Saya akui, walaupun pembentukan karakternya tidak terlalu signifikan. Tapi menurut saya itu sudah oke, karena saya merasakan perbedaannya. Ya gak tau juga sih gmn kalo orang-orang di luar sana. Tapi saya setuju pake banget, kalau kuliah memang membentuk karakter seseorang.

Kalau gak percaya, kalian bisa bandingkan saat berbicara dengan seseorang yang tidak kuliah, seseorang yang hanya kuliah, seseorang yang masih sekolah menegah (SMA) atau seseorang yang kuliah sambil kerja. Pasti kalian akan merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara kepada mereka.

Menurut saya, kuliah itu penting juga untuk pembentukan karakter kita. Selain itu, kalian juga bisa menambahkan daftar teman pada list pertamanan kalian. Karena saat kuliah, kalian bisa bertemu dan berkenalan dengan seseorang dari jurusan lain. Sementara sih, hal tersebut yang saya tangkep dari kuliah.

Karena saya masih mencari jawaban dari pentingnya kuliah ini. Tapi setiap orang kan memiliki opnininya masing-masing. Untuk saat ini masih berharap supaya saya semangat dan rajin terus untuk kuliah. Karena jujur, semangatin orang lain lebih mudah dibandingkan semangatin diri sendiri hahaha.... :D

Jadi, kuliah itu penting atau gak menurut kalian?

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search