Kamis, 03 Agustus 2017

Jangan Asal Ketika Menilai Seseorang

Jangan Asal Ketika Menilai Seseorang

Menilai Seseorang
Jadi gini, ada teman saya yang tiba-tiba menanyakan golongan darah yang saya miliki. Sempat bingung sih dia nanya gitu buat apa. Karena tau sendiri lah, orang yang jarang chat kamu terus tiba-tiba sekalinya chat menanyakan golongan darah, horor gak sih hahaha.... Setelah saya memberitahukannya, saya pun bertanya memangnya ada apa.

Saya berpikir mungkin dia mau memberikan hadiah kepada saya sesuai golongan darah saya ((gak nyambung)) , dan ternyata harapan saya itu pupus dan gak jadi dapet hadiah deh ((tetep maksa mau hadiah)) hahaha.... Ternyata dia menanyakan golongan darah kepada saya, bukan karena ingin memberikan hadiah, tapi untuk mengetahui sifat seseorang dari golongan darah tersebut.

Teman saya menanyakan mengenai cowok yang punya golongan darah A (Oya teman saya ini perempuan ya), ternyata teman saya sempat mengira kalau golongan darah A itu orangnya introvert. Karena dia sedang dilanda kebimbangan mengenai hubungan dengan seorang laki-laki yang dikenalnya (#Asiiik).

Okey, kita anggap temen saya ini namanya citra, terus laki-laki yang deket sama citra ini kita anggap namanya si jupri, dan si jupri ini golongan darahnya A. Dia bilang kalo jupri tuh suka cuek gitu kalo bales chatnya si citra. Jadi itu salah satu alasan yang membuat citra berasumsi kalo jupri introvert.

Terus setelah dia bilang kalo jupri adalah orang yang introvert (ini menurut si citra ya). Saya tanya dong ke dia, "lo tau gak pengertian introvert sebenarnya itu apa?". Karena saya agak males kalo ada orang yang maen sebut kepribadian orang lain tanpa mengenal atau mengetahui benar-benar orang tersebut.

Lalu citra bilang, si jupri kalo ada masalah dia bakalan cari penyelesaiannya sendiri. Terus kalo ada masalah yang disebabkan oleh jupri, dia bakalan marah sama diri sendiri. Dan jupri itu katanya gak ekspresif, jadi apa yang dirasain sama si jupri bakal dia pendem aja. Setiap citra ngobrol langsung sama si jupri, pasti yang ekspresif itu hanya si citranya.

So, citra menyimpulkan kalo jupri ini adalah orang yang introvert. Setelah dia menyimpulkan kaya gitu, saya langsung beralih ke Google dan mencari pengertian mengenai introvert. Menurut yang saya baca, penyataan citra tidak salah namun tidak sepenuhnya benar. Dari situlah saya copy artikel yang saya baca, kemudian saya kirim ke citra. Lalu dia mulai memahami pengertian introvert. Setelah paham, saya bilang ke dia kaya gini,
"Sebelum lo nilai seseorang dengan sebutan yang lo sendiri belum tau pasti artinya, mending jangan deh. Karena itu cuma bikin salah pengertian yang nantinya ada terus di pikiran lo. Jadi kalo misalkan gue gak kasih tau pengertian introvert, lo bakal berpegang teguh dengan pengertian introvert yang lo punya. Setidaknya lo paham dulu mengenai apa yang mau lo ucapin, jadi enak kalo lo mau analisa atau menilai seseorang"
Dari kasus teman saya ini, bisa juga menjadi pelajaran atau pengingat buat saya. Setidaknya saya jadi mengerti bahwa kita sebagai manusia jangan terlalu mudah menilai seseorang. Kita boleh menilai seseorang tersebut seperti apa, namun bukan berarti apa yang sudah kita nilai itu benar. Karena pada dasarnya sifat atau karakter seseorang itu dapat berubah-ubah. Mungkin hari ini ia seperti ini, mungkin besok sudah berubah lagi, bahkan mungkin besoknya juga berubah tidak sama dengan sebelumnya.

Selain itu, karakter dan kepribadian seseorang itu hanya dia dan Tuhan yang mengetahuinya. Kita sebagai orang lain hanya bisa berpendapat bukan memberikan penyataan yang mutlak. Kehidupan orang lain itu milik meraka sendiri, jadi gak bisa kita menilai seseorang sesimple itu dari apa yang kita pikirkan.

Jangan terlalu mudah menilai seseorang sebelum kita benar-benar mengenali orang tersebut, sebelum kita benar-benar sudah masuk dalam bagian hidupnya. Karena bila kita menilai dengan pendapat kita sendiri tanpa memikirkan hal tersebut benar atau tidak menurut orangnya, maka orang tersebut bisa jadi akan kesal dan sakit hati. Karena penilaian dan pernyataan kita tidak sesuai menurut dia.

Kenali benar-benar karakter orang tersebut, pahami dan masuk ke dalam dunia, baru kamu boleh menilai atau menghakimi. Namun saat kita sudah benar-benar masuk ke dunianya dan sangat dekat dengan orang tersebut, bukan berarti penilaian kita akan tepat sepenuhnya. Ingat, karena hanya Tuhan dan dia yang tahu.

Kalau pun kamu ingin tetap memberikan penilain terhadap orang tersebut, Itu pun kamu harus berbicara langsung kepada orang tersebut tanpa ada unsur menyudutkan. Jangan berbicara di belakanganya. Karena bila ia mengetahuinya dan itu tidak sesuai akan membuatnya sakit hati. Intinya selalu positif, kenali dan pahami. Jangan pernah berpendapat atau menghakimi sesuatu tanpa kamu pahami dasarnya.

Sumber image : pixabay

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search