Jumat, 10 Desember 2021

Cara Menyikapi Ekosistem Esport yang Berkembang Pesat di Indonesia

Cara Menyikapi Ekosistem Esport yang Berkembang Pesat di Indonesia

Ekosistem Esport


Tahun 2020, menjadi sebuah gebrakan besar bagi industri game. Tidak hanya berlaku di Indonesia saja, tetapi juga mencangkup seluruh dunia.


"Mengapa demikian? Bukankah saat itu menjadi awal mula lahirnya pandemi COVID-19, nji?"


Memang benar, hanya saja tidak semua sektor terpengaruh dan menerima dampak buruk. Ambil contoh, mari mengacu pada penjualan dahsyat yang tercipta dari permainan simulasi online, Animal Crossing: New Horizon.


Seperti dikutip dari Hype Beast, mereka berhasil menarik minat gamer, untuk memainkannya selama kampanye ‘Di Rumah Aja’ digaungkan. Terhitung sejak rilis pada bulan Maret hingga 30 September 2020, sudah terjual sebanyak 14,3 juta copy.


Esports


Peningkatannya juga memicu terjadinya kenaikan pendapatan, untuk konsol Nintendo Switch. Bahkan selaku pengembang, Nintendo menambah jumlah produksi hingga 20%, menjadi 22 juta unit pada tahun lalu.


"Tapi itu konsol nji, bagaimana dengan platform lain?"


Bila yang kalian maksud adalah platform mobile dan ekosistem eSport, maka jawabannya sudah pasti berkembang sangat pesat.


"Alasannya apa, nji?"


Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari masuk ke pembahasan utama dan menyelam lebih dalam, untuk mengetahui betapa suksesnya game mobile. Kemudian memahami bagaimana cara terbaik, menyikapi ekosistem eSport yang sudah sangat populer ini.


Oh iya, sebelumnya perkenalkan terlebih dahulu. Saya adalah Panji Saputro, yang akan membawa kalian menelusuri jejak industri game mobile dan ekosistem eSport selama pandemi COVID-19.


Pada kesempatan berharga ini, saya akan membagi menjadi tiga poin, di antaranya:

  • Terkait keperkasaan game mobile di tengah pandemi.
  • Ekosistem eSport yang semakin berjaya.
  • 5 cara menyikapi kepopuleran ekosistem eSport.

Pastikan membaca artikel ini hingga selesai. Karena pada pembahasan poin ketiga, kalian akan menemukan informasi luar biasa dan sayang untuk dilewatkan. Apa itu? Mari kita mulai.


Esports


Keperkasaan Game Mobile di Tengah Pandemi


Esports
Design by panjisaputro.com

Meskipun sejak tahun 2020 hingga 2021 pandemi masih saja berkeliaran secara bebas di dunia, hal tersebut tidak menghalangi para penggiat untuk tetap meramaikan industri game. Para game developer berbondong-bondong merancang konsep, mengembangkan dan merilis permainan baru mereka, di Google Play Store maupun App Store.


Tidak hanya menyajikan sebuah permainan ala kadarnya saja, tetapi mengusung sebuah gameplay yang cukup membuat banyak orang ketagihan. Dengan menyisipkan konsep online multiplayer, menambah daya tarik tersendiri di kalangan gamer.


Bagi pendatang baru, ini menjadi sebuah kesempatan, lalu bagi pemain lama, akan menjadi sebuah puncak kejayaan. Judul-judul seperti Mobile Legends, Arena of Valor, Call of Duty: Mobile dan PUBG Mobile telah merasakannya sendiri.


Bisa dikatakan, beberapa di antaranya lahir dan tumbuh di era yang sama. Seperti Mobile Legends: Bang Bang dan Arena of Valor, mereka sudah diluncurkan sejak tahun 2016 dan masih bertahan hingga saat ini.


Keduanya telah melewati titik berat, ketika pandemi COVID-19 berlabuh di dunia termasuk Indonesia. Segala kegiatan offline terpaksa harus dirubah tatanannya dan menyesuaikan dengan pergeseran aktivitas secara online.


Esports
Design by panjisaputro.com
Kendati demikian, Mobile Legends: Bang Bang dan Arena of Valor berhasil menghadapi hal tersebut. Bahkan mereka semakin berjaya, ketika masyarakat di Tanah Air mulai membuka mata terkait ekosistem eSport, yang mampu membawa dampak positif. 


Alhasil, ruang lingkup game mobile pun semakin dilirik oleh para pengembang. Permainan-permainan baru mulai bertebaran, yang mana konsep serupa online multiplayer kembali disisipkan.


Judul-judul seperti Free Fire (2017), ekspansi PUBG versi PC ke PUBG: Mobile (2017) dan  Call of Duty: Mobile (2019), juga turut serta dalam memberikan alternatif game mobile online kepada gamer.


Antusias dari para developer tidak hanya berhenti di situ saja. Sebut saja miHoYo, dengan membawa Genshin Impact pada September 2020. Kemudian diikuti Riot Games, bersama League of Legends: Wild Rift yang rilis Oktober 2020.


Selanjutnya ada Nuverse meluncurkan Ragnarok X: Next Generation pada Juni 2021. Lalu The Pokemon Company, yang juga menyuguhkan gameplay Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dalam game Pokemon Unite pada Juli 2021.


Mereka dengan percaya diri merilis permainan-permainan tersebut ke platform mobile. Mungkin dorongan terkuatnya ialah besarnya minat gamer di seluruh dunia. Bila mengacu pada data yang dijabarkan oleh Newzoo, peningkatan dialami oleh pemain mobile sejak 2015 hingga 2021.


Esports
Foto: newzoo.com
Jumlahnya saja pada tahun ini mencapai 2,8 miliar gamer. Angkanya mengalahkan pemain di konsol dan PC. Lalu diperkirakan, game seluler akan menghasilkan $90,7 miliar atau sekitar Rp1.298.683.415.000.000 pada tahun 2021 secara global, di mana tumbuh lebih tinggi 4,4% dari tahun sebelumnya.


Bagaimana, apakah alasan tersebut masih belum meyakinkan kalian, bahwa game mobile berkembang sangat pesat selama pandemi?


Sekarang mari kita ambil contoh dari satu judul, yaitu League of Legends: Wild Rift. Game ini merupakan inisiatif dari Riot Games, dengan melebarkan sayapnya dari paltform PC.


Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui situs Sensor Tower, saya menemukan sebuah fakta mencengangkan. Untuk ukuran game mobile baru, League of Legends: Wild Rift mampu menyaingi para kompetitornya.


Tercatat bahwa mereka menorehkan prestasi cukup gemilang. Dengan masuk dalam 10 game mobile, yang memiliki pendapatan tertinggi di seluruh dunia pada Oktober 2021. Juga menghasilkan setidaknya $108 juta atau sekitar Rp1.550.502.000.000, berkat peluncurannya di China, yang menyumbang sekitar 93% dari total pengeluaran pemain pada bulan yang dimaksud.


Jadi menurut kalian, dari data tersebut, apakah kehadiran pandemi COVID-19 memberikan tekanan besar kepada industri game khususnya mobile?


Sebagai tambahan informasi, pendapatan League of Legends: Wild Rift tersebut berhasil membawa mereka ke peringkat lima, sebagai game mobile paling laris di dunia. Untuk peringkat satu diisi oleh Honor of Kings dari Tencent, dengan penghasilan sebesar $329 juta atau sekitar Rp 4.724.637.400.000.


Sumber pendapatan mereka berasal dari penduduk China yang menyumbang sebesar 96,7%. Lalu diikuti oleh Taiwan, yaitu 1,2%. Sedangkan di peringkat dua masih dari Tencent, yakni PUBG Mobile.


Selama Oktober 2021 saja, pendatapan kotor yang mereka peroleh hingga $197 juta atau sekitar Rp 2.829.038.200.000. Untuk detail peringkatnya, saya akan lampirkan gambar dari Sensor Tower berikut:


game mobile
Informasi dari sensortower.com

Sepertinya dari informasi  yang telah saya jelaskan, sudah cukup menggambarkan 'Keperkasaan Game Mobile di Tengah Pandemi'. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan ekosistem eSport?


Ekosistem eSport Semakin Berjaya


Esports
Design by panjisaputro.com

Di sini saya tidak akan membawa kalian melakukan wisata masa lalu, di mana untuk pertama kalinya terbentuk ekosistem eSport. Karena dalam upaya menjawab pertanyaan sebelumnya, maka fokus dan referensinya, yakni selama pandemi COVID-19.


Harus diakui memang, skema ini sudah berlangsung sejak lama. Bahkan Mobile Legends: Bang Bang dan Arena of Valor, sudah memiliki kompetisinya sendiri saat Moonton dan Tencent (melalui Garena Indonesia), meluncurkan game mereka di Tanah Air.


Meskipun turnamen offline yang diselenggarakan harus melalukan perubahan besar menuju online, tetapi tidak menghancurkan peminatnya di Indonesia. Para pihak penyelenggara sukses memanjakan para penggemar skema ini, dengan permainan berkualitas dari para tim eSport dan kelancaran acara di setiap turnamen.


Sebut saja seperti PUBG Mobile Pro League Indonesia (PMPL ID), Free Fire Master League (FFML), Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia (MPL ID), Arena of Valor Star League, League of Legends: Wild Rift Southeast Asia Icon Series dan masih banyak lagi.


Kebetulan saya merupakan penikmat dari industri ini. Meskipun bukan sebagai penggemar berat atau gamer profesional, tetapi cukup menyukai seluruh pertandingan yang tersaji.


Bahkan konsep online yang disisipkan pihak penyelenggara, memudahkan saya untuk menonton tim favorit ketika bertanding, hanya melalui handphone saja.


Esport


Sehingga saya tidak perlu repot-repot harus keluar rumah dan membeli tiket, jika kompetisi diadakan secara offline.


Pandemi memang memberikan perubahan besar. Hanya saja, hal itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para penggiat ekosistem eSport.


Pengalaman mengikuti perjalanan ajang bergengsi tersebut, bisa saya sampaikan banyak sekali peminatnya. Tidak satu atau dua orang saja, bukan juga puluhan atau ratusan. Tetapi jumlah penonton yang menyaksikannya, yakni puluhan ribu hingga ratusan ribu pasang mata.


Sepertinya tidak baik bila informasi yang saya sampaikan, hanya berdasarkan opini saja. Maka agar membuatnya terlihat lebih meyakinkan, saya akan memaparkan apa yang telah didapatkan dari beberapa sumber terpercaya di internet.


Saya mengutarakan bahwa penikmat kompetisi eSports hingga ratusan ribu penonton. Hal ini memang benar terjadi dan datanya sudah tercatat di Esports Charts.


Kali ini, mari kita mengambil contoh dari Mobile Legends: Bang Bang dan PUBG Mobile. Pada tahun 2021, kompetisi MPL ID sudah memasuki season 8.


Esports
Informasi dari Instagram Esports Charts

Beragam pertandingan telah diselenggarakan, sejak babak Reguler Season hingga Grand Final. Mengejutkannya, berdasarkan Peak Viewers, kompetisi Mobile Legends tertinggi di Indonesia ini, berhasil menyedot perhatian penggemarnya hingga 1.641.060 penonton.


Oke sebelum dilanjut, saya akan menjelaskan sedikit mengenai Peak Viewers. Jadi Peak Viewers adalah jumlah penonton terbanyak, yang dikumpulkan dalam sebuah pertandingan di mana penggemar menonton secara bersamaan di seluruh dunia dan dari berbagai platform.


Dalam hal ini, MPL ID berhasil mengumulkan sebanyak itu, dari pertandingan El Clasico antara Evos Legends vs RRQ Hoshi.


Beranjak ke PUBG Mobile, melalui PMPL ID mereka berhasil menarik perhatian penggemarnya hingga 566.885 penonton. Perhitungannya pun serupa, yaitu berdasarkan Peak Viewers.


Sekarang mari berhenti sejenak dan izinkan saya, kembali melontarkan sebuah pertanyaan sederhana kepada kalian.


Apakah penjelasan saya sudah cukup memberikan bayangan, mengenai berkembangnya ekosistem eSport di tengah pandemi COVID-19?


Jika sudah.


Pertanyaan selanjutnya, bagaimana menyikapi kepopuleran eskosistem ini?


5 Cara Menyikapi Kepopuleran Ekosistem eSport


Esport
Design by panjisaputro.com

Seperti yang diketahui, pasti sebagian orang pun juga telah menyadari. Kemunculan eSport sangat terasa saat ini, bila dibandingkan ketika beberapa game multiplayer online di PC sempat populer, seperti Dota 2, Conter-Strike atau League of Legends.


Kegiatan bermain game online bersama teman di Warung Internet (Warnet), dinilai hanya membuang-buang waktu.  Saya pun merupakan salah satu orang-orang, yang sempat dianggap membuang-buang waktu tersebut dan cukup menggelontorkan banyak uang.


Bermain dari satu warnet ke warnet lain, hingga akhirnya terbesit menciptakan PC idaman sendiri. Lalu mempelajari gameplay dari game yang saya mainkan, memahami strategi terbaik untuk memenangkan pertandingan, saya akui semua itu memang cukup menghabiskan banyak waktu dan menguras tenaga serta pikiran.


Saya mungkin bisa saja menyetujui pernyataan tersebut, jika permainan-permainan online yang saya sebutkan sebelumnya tidak muncul.


Akan tetapi, dengan gairah dan inovasi yang dimiliki para game developer, mereka berhasil mematahkan paradigma dan stigma negatif yang berkeliaran di pikiran masyarakat.


Dengan sigap, mereka telah mengadakan beragam kompetisi, membangun komunitas, menyajikan sebuah ekosistem, yang tanpa kita sadari sudah sangat tumbuh dan meluas. Para kaum muda akhirnya memiliki sebuah harapan baru, jalan lebar yang menghantarkan mereka menuju impian yang selama ini diinginkan.


Game


Waktu yang dihabiskan untuk memahami segala strategi dan mempelajari gameplay, sudah bisa terbayarkan dengan puas. Kini mereka memiliki tempat berlabuh, setelah berlayar dengan kapal besar penuh kerja keras.


Iya benar, itu adalah eSport.


Ekosistem ini mampu memecahkan kebuntuan, nilai buruk dan paradigma tidak baik mengenai bermain game.


Beragam kompetisi, berbagai macam profesi, beraneka ragam gamer profesional, telah menghiasi ekosistem eSports. Semuanya hadir dari kepedulian para game developer, yang tidak hanya ingin membuat permainan yang mereka kembangkan maju, tetapi sekaligus membuat lingkungan bermain game yang positif.


Dengan begini, semua kembali lagi kepada kalian. Apakah ingin ikut serta atau menjadi orang yang tetap acuh terkait keadaan ini.


Bila ingin ikut berpetualang dalam kemeriahan eSport, ada beberapa cara yang bisa saya berikan kepada kalian untuk menyikapinya.


5 Cara Menyikapi Kepopuleran eSport


1. Yakinkan Diri Sendiri Bahwa Kalian Bisa Membagi Waktu


Sebelum memustuskan untuk terjun ke ekosistem ini, pastikan terlebih dahulu bahwa kalian merupakan orang yang sanggup membagi waktu. Jangan sampai, waktu 24 jam dalam sehari, kalian habiskan semuanya untuk bermain game saja.


Jika hal itu benar-benar terjadi, maka stigma buruk bermain game masih akan tetap sama di kalangan masyarakat. Tentukan prioritas kalian, buat list kegiatan dari yang harus disegerakan hingga kegiatan kecil lainnya.


Ingat bekerja keras boleh, mendalami peran sangat diizinkan, hanya saja, gunakan kecerdasan kalian untuk lebih bijak dalam bertindak. Jadikan impian menjadi gamer profesional atau atlet eSport sebagai sebuah motivasi, bukan hidup yang membuat kalian malah menjadi depresi.


2. Ikut Memainkan Game yang Masuk Kategori eSport


Jika tidak ingin menjadi percuma, sejak awal sebaiknya pilih permainan yang memang sejalan dengan tahapan menjadi pemain profesional di ekosistem eSport. Saat ini sudah banyak game kategori eSport yang disuguhkan oleh publisher dan game developer.


Jadi sisanya kembali kepada kalian. Lebih menyukai genre apa dan gameplay yang bagaimana. Sebagai tambahan referensi, konsep permainan Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dan Battle Royale sangat populer. Jadi mungkin bisa menjadi alternatif kalian.


3. Pilih game dengan taraf internasional dan publisher internasional


Lalu game apa yang sebaiknya dimainkan? Mungkin langkah awalnya, kalian bisa mencari tahu terkait latar belakangnya, bagaimana komunitasnya dan sebesar apa kompetisinya.


Dengan begitu, kalian bisa menentukan permainan terbaik yang memiliki peminat lebih banyak dan jangka panjang lebih baik. Pastikan game tersebut tidak hanya meriah di beberapa wilayah saja, tetapi juga mencakup seluruh dunia.


Kalian boleh saja memilih yang hanya terkenal di beberapa negara. Kendati demikian, pastikan bahwa game tersebut memiliki masa depan cukup baik.


Setelah selesai menentukan, langkah selanjutnya benar-benar pahami gameplay yang tersaji. Pelajari dengan sungguh-sungguh strateginya, agar jalan menuju pemain atau atlet eSport menjadi lebih mudah.


4. Jangan Setengah-Setengah


Sudah mengerti, memahami dan mempelajari segala elemen dari game yang dimainkan. Sisanya kalian bisa lakukan aksi nyata lainya, yaitu ikuti kompetisi-kompetisi lokal. Gabung komunitasnya dan cari informasi mengenai uji coba yang dibuka oleh beberapa tim eSport.


Karena biasanya beberapa tim ternama, kerap membuka trial untuk pemain baru yang ingin bergabung bersama mereka. Bisa juga mengikuti sebuah pelatihan khusus pengembangan eSport. Agar jalannya lebih mudah, karena dibantu oleh pihak penyelenggara akademi tersebut.


5. Ikut Suatu Program


Terakhir dengan mendaftar di suatu program atau pelatihan khusus yang telah saya sampaikan di poin keempat. Di Indonesia sendiri, sudah ada kegiatan positif untuk mewadahi pemain-pemain berbakat di Tanah Air.


Bertajuk Limitless Esport Academy (LEAD) by IndiHome, program pelatihan eSport ini, merupakan sebuah kegiatan yang digaungkan oleh PT Telkom Indonesia melalui IndiHome.  Sebagai salah satu kegiatan positif dan bentuk nyata dari mereka, dalam mengubah hobi menjadi prestasi.


Sekarang mari mengupas lebih dalam mengenai program yang sangat positif tersebut. Karena dapat menjadi cara kalian menjadi seorang atlet eSport kebanggaan Indonesia.


Apa itu LEAD by IndiHome?


LEAD by IndiHome
Foto: indihome.co.id/leadacademy

LEAD by IndiHome adalah progam akademi eSport dengan konsep athlete enablement. Mereka memberdayakan gamer, yang semula bermain game hanya sebatas hobi, kemudian didukung menjadi pemain profesional bermental atlet.


Saya sempat mengikuti sebuah konferensi pers online terkait LEAD by IndiHome. Salah satu narasumber, yaitu Dyah Rasyida, Srikandi Gamer sekaligus Manager Digital Marketing indiHome, menyampaikan bahwa program ini hadir tidak hanya memberikan pelatihan terkait strategi atau mekanik permainan setiap pemain.


Tetapi juga mengajari pola hidup sehat, tim management dan aspek-aspek mentalitas. Jadi melalui academy eSport ini, IndiHome membawa fasilitas seperti boarding school yang sebelumnya belum ada.


Sebagai Internetnya Indonesia, IndiHome memang ingin memberikan wadah bagi generasi muda di manapun untuk mewujudkan mimpinya. Agar mereka dapat menyalurkan hobi bermain game, menjadi sebuah profesi, yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah global.


Untuk perkembangan tehnik kalian dalam bermain game kategori eSport,  tidak perlu khawatir. Karena para calon atlet akan dibina oleh coach handal.


Game

Kendati begitu, pada musim pertama LEAD by IndiHome tahun ini, mereka hanya menyajikan game MOBA, yaitu League of Legends: Wild Rift. Hanya saja perlu ditekankan, bahwa program ini hadir bukan sebagai pelatihan khusus permainan dari Riot Games.


Karena tetap pada tujuan awalnya, berkomitmen mengembangkan skema kompetitif lainnya di masa depan. Alasan dipilihnya League of Legends: Wild Rift sendiri, dikarenakan game ini telah memiliki eksositem kompetitif yang sudah matang secara internasional.


"Lalu bagaimana cara mendaftarnya, nji?"


Tenang saja, sangat mudah kok. Namun sayangnya, berdasarkan informasi dari situs resmi IndiHome dan Instagram @leadindihome, untuk musim pertama, pendaftaran telah ditutup. Karena sudah melewati masa periode dan sebanyak 111 tim telah terdaftar, terbagi dari 84 wilayah barat dan 27 wilayah timur.


Cara Daftar LEAD by IndiHome


Tetapi saya tetap akan menjelaskan, terkait cara pendaftarannya. Hal ini untuk berjaga-jaga jika musim kedua LEAD by IndHome kembali hadir. Sebelumnya, kalian bisa mendaftar pada tanggal 10 September – 5 November lalu.


Ini berlaku bagi seluruh masyarakat Indonesia, yang berkeinginan keras menjadi atlet eSport profesional. Untuk proses pendaftarannya, bisa kalian lakukan melalui tautan berikut: daftar LEAD by IndiHome.


Jangan lupa membaca seluruh syarat dan ketentuan serta mekanisme yang berlaku. Salah satunya berusia minimal 16 tahun dan memiliki 1 tim yang terdiri dari 5 pemain tanpa cadangan. Setidaknya dalam satu tim, tiga pemain berada di regional yang sama (barat/timur).


Lalu setelah mendaftar, kalian akan mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari kualifikasi, mengikuti turnamen, hingga perayaan kelulusan sebagai atlet eSports. Hanya saja, tidak semudah yang akan kalian bayangkan, karena harus berkompetisi dengan pemain lainnya.


Pemilihan Atlet eSport LEAD by IndiHome


Berdasarkan informasi yang dijabarkan pada konferensi pers online LEAD by IndiHome, kalian akan mejalani tiga tahapan. Ada apa saja? Mulai dari Fase Kualifikasi (Qualification), Fase Pengembangan (Development) dan Fase Kelulusan (Graduation). Nantinya, dari ratusan tim yang terdaftar, hanya terpilih 14 orang atau dua tim saja.


1. Fase Kualifikasi (Qualification)


Pendaftaran dibuka untuk dua regional, yaitu barat dan timur. Setelah mendaftar melalui situs LEAD Academy, kemudian diseleksi dalam turnamen, hingga terpilih beberapa tim terbaik yang telah ditentukan.


2. Fase Pengembangan (Development)


Dalam tahapan ini, dibagi menjadi Fase Pengembangan 1 dan 2. Pada Fase Pengembangan 1, peserta mendapatkan training basic.

Lalu pada akhir akan diadakan ujian,  membuat orang- orang yang terpilih melaju ke Fase Pengembangan 2. Nantinya mereka yang tersisa, mendapat training advance dan dilatih sampai Fase Kelulusan.


3. Fase Kelulusan (Graduation)


Langkah akhirnya, 14 pemain terbaik yang resmi lulus, dibagi ke dalam dua tim. Mereka akan berpartisipasi dalam showcase performa, di turnamen invitational pada tahun 2022 mendatang. Pada acara tersebut, berisi empat tim undangan dan dua tim akademi.


Sedangkan event journey LEAD by IndiHome musim pertama, sebagai berikut:

  • Registrasi pemain 10 September – 5 November 2021
  • Technical meeting – 5 November 2021
  • Kualifikasi: 6 – 7 November 2021
  • Pembinaan fase 1: 8 – 19 November 2021
  • Ujian penyaringan: 20 November 2021
  • Pembinaan Fase 2: 22 November September – 28 Januari 2022
  • Graduation: 29 – 30 Januari 2022


Bila kalian ingin mengikuti perjalanan dari para calon atlet eSport binaan LEAD by IndiHome, dapat follow akun Instagram @leadindihome. Karena banyak informasi menarik dan kabar terbaru mengenai rencana untuk membuka pendaftaran musim kedua.


Tidak Hanya Ekosistem Esport, Tetapi Juga Kedaulatan Digital Indonesia


Program pelatihan LEAD by IndiHome, tidak hanya sebagai aksi nyata memajukan ekosistem eSport di Tanah Air. Tetapi juga menjadi salah satu peran IndiHome, membangun kedaulatan digital di Indonesia.


Upaya lain yang dilakukan ialah menawarkan internet cepat. Agar masyarakat dapat tetap produktif dengan segala layanan dari IndiHome dan dapat melakukan aktivitas tanpa batas.


Sebagai penunjang kegiatan bermain game online lebih memuaskan. Mereka juga memiliki layanan khusus bagi pencinta game bertajuk 'Paket Gamer'. Kelebihannya mendukung aktivitas bermain game bersama teman menjadi lebih seru.


Paket Gamer
Foto: indihome.co.id/promo/paket-gamer

Paket Gamer sendiri mengusung tagline ‘Koneksi Anti Ambyar, Bikin Mabar Gak Buyar’. Sehingga sudah bisa dipastikan bahwa IndiHome merupakan internetnya untuk gamer.


Pilihan paket pun bervariasi, bertujuan menjadi alternatif bagi kalian memilih sesuai kebutuhan. Gamer dapat berlangganan dengan kecepatan up to 20Mbps, upto 50Mbps dan up to 100Mbps.


Harganya sangat terjangkau dan dijamin berkualitas. Kenapa? Sekali lagi, karena ini adalah internetnya untuk gamer. Kalian bisa langsung lihat cara pemesanan dan detail informasi lainnya melalui tautan berikut: Paket Gamer.


Sebagai tambahan informasi, IndiHome benar-benar membuktikan pengaruhnya terhadap kesejahteraan Indonesia. Tidak hanya memberikan internet cepat dan mengadakan program latihan LEAD by IndiHome, tetapi ada kegiatan positif lain yang diselenggarakan oleh mereka.


Berdasarkan informasi dari Facebook resmi IndiHome yang ada centang birunya, sebagai bakti sosial untuk kesejahteraan Indonesia, mereka telah mencanangkan program bernama IndiHome Charity.


Gerakan ini telah dilakukan sejak awal pandemi 2020 dan dilaksanakan secara reguler setiap kuartal. Menurut mereka, program ini diharapkan bisa membangkitkan semangat positif masyarakat.


Mereka pun menyalurkan bantuan selama pandemi, ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Saya akan ambil contoh dari informasi yang disampaikan CNN Indonesia.


Melalui program IndiHome Charity 2021, layanan internetnya Indonesia ini, telah mengalokasikan dana sebesar Rp420.000.000 bagi masyarakat terdampak pandemi di sekitar wilayah kerja Telkom di seluruh Indonesia.


Belum lagi tindakan ini baru dilakukan juga pada Oktober lalu, di tujuh regional, di antaranya:

  • Telkom Regional 1 – Sumatera
  • Telkom Regional 2 – Jabodetabek dan Banten
  • Telkom Regional 3 – Jawa Barat
  • Telkom Regional 4 – Jawa Tengah
  • Telkom Regional 5 – Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
  • Telkom Regional 6 – Kalimantan 
  • Telkom Regional 7 – Sulawesi, Maluku dan Papua


Hal ini menjadi bukti, sebagai internetnya Indonesia, IndiHome selalu berkomitmen dalam mendukung inovasi dan kreasi masyarakat di Tanah Air, untuk melakukan aktivitas tanpa batas.


Bila ingin mengetahui lebih dalam terkait kegiatan atau layanan apa saja dari mereka, bisa langsung mengunjungi link berikut https://www.indihome.co.id/ atau klik tautan ini: IndiHome.


Kesimpulan


Esports
Design by panjisaputro.com

Pada akhir artikel, izinkan saya memberikan sedikit kesimpulan terkait industri game, ekosistem game mobile dan eSport serta peran penting IndiHome dalam membangun kedaulatan digital di Indonesia.


Untuk video game, industri ini akan terus berkembang ke depannya. Hal ini dapat dibuktikan, dari berbagai macam judul baru rilis setiap tahunnya dan tidak hanya satu atau dua, tetapi jumlahnya hingga puluhan.


Selama game developer mampu memberikan konsep permainan yang asik, atau jalan cerita yang  menarik, hingga kualitas grafis yang memukau, sepertinya tidak akan mematikan minat gamer untuk membeli game mereka secara sukarela.


Kemudian game mobile, bagaimanapun peminatnya akan terus bertambah dari waktu ke waktu. Baik sebagai single player atau multiplayer online seperti trend MOBA dan Battle Royale saat ini.


Semua memiliki keunggulan tersendiri. Memainkan game mobile single player, dapat memberikan kita ketenangan dan rasa santai ketika menikmati setiap misi yang dijalankan.


Sedangkan game mobile multiplayer online, dapat membawa sebuah sensasi baru, mempertemukan kita dengan pemain lain di seluruh dunia tanpa harus bertatap muka. Dapat berinteraksi dengan mudah dan menambah ikatan sosial melalui permainan tersebut.


Asalkan dilakukan dengan cara yang baik, maka akan terasa lebih menyenangkan. Ingat, hindari perbuatan buruk seperti perilaku toxic. Karena bukan kesenangan yang didapat, tetapi hanya depresi yang semakin meningkat.


Untuk eksosistem eSport, pandemi tidak akan bisa mematikan mereka. Selama kegiatan online masih bisa dijalankan, segala kompetisi atau event masih dapat dilakukan.


Kabar baiknya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan tontonan online melalui beberapa paltform live streaming. Sehingga, para penggiat industri ini cukup baik dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada.


Hal ini membuat eSport semakin berjaya, membuka banyak lapangan pekerjaan baru dan sudut pandang orang-orang mengenai ekosistem ini menjadi lebih baik.


Terakhir untuk IndiHome, di mana mereka sangat berperan penting dalam membangun kedaulatan digital di Indonesia. Mulai dari menyediakan internet cepat, mencipatakan program latihan untuk para calon atlet eSport, hingga mensejahterahkan masyarakat Indonesia melalui program sosial bertajuk IndiHome Charity.


Segala upaya yang dilakukannya sudah cukup membuktikan, bahwa IndiHome dapat membangun kedaulatan digital di Tanah Air. Mereka mampu berperan sebagai internetnya Indonesia, dengan berkomitmen dalam mendukung inovasi serta kreasi masyarakat lokal, untuk melakukan aktivitas tanpa batas.


Esport

Referensi Artikel:

  • https://hypebeast.com/2020/11/nintendo-switch-animal-crossing-new-horizons-best-selling-game
  • https://sensortower.com/blog/top-mobile-games-by-worldwide-revenue-october-2021
  • https://newzoo.com/insights/articles/the-games-markets-bright-future-player-numbers-will-soar-past-3-billion-towards-2024-as-yearly-revenues-exceed-200-billion/
  • https://newzoo.com/insights/articles/global-games-market-to-generate-175-8-billion-in-2021-despite-a-slight-decline-the-market-is-on-track-to-surpass-200-billion-in-2023/
  • https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210728095700-97-673155/indihome-beri-bantuan-rp420-juta-lewat-program-charity-2021
  • https://www.facebook.com/watch/?v=1083233715770825
  • https://indihome.co.id/leadacademy
  • https://indihome.co.id/promo/paket-gamer

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search