Menjalani hidup hemat itu, tidak segampang membalikkan telapak tangan. Ketika sudah memiliki uang banyak, ada saja hasrat ingin menghambur-hamburkannya. Lantas, kira-kira mengapa itu bisa terjadi? Apa faktor yang mempengaruhi hidup konsumtif?
Untuk bisa menjawab hal itu, mungkin pengalaman pribadi saya tidak akan cukup menjadi sebuah acuan. Hal ini mengingat, konsumtif sendiri merupakan tindakan menggelontorkan dana untuk beberapa hal yang tidak diperlukan dan tanpa melakukan pertimbangan yang matang.
Sulit memang mempraktekan untuk tidak terlalu boros. Kalau hanya sekedar teori tanpa praktek, yaaaa sama saja nantinya.
Mungkin di sini saya pribadi hanya bisa berbagai sedikit sudut pandang saja, terkait apa faktor yang mempengaruhi hidup konsumtif. Lalu mengkombinasikannya dari beberapa artikel yang bersemayam di internet.
Apa itu Hidup Konsumtif?
Pertama-tama ada baiknya kita sama-sama memahami apa itu hidup konsumtif. Secara garis besar, sudah saya paparkan di atas.
Konsumtif ialah perilaku membelanjakan uang untuk mendapatkan suatu barang tertentu, tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu. Jadi ketika melihat barang tersebut, karena hanya beralaskan suka, langsung membelinya.
Menurut saya pribadi, setidaknya kalian harus mengetahui betul, apakah barang itu benar-benar berguna atau sangat dibutuhkan. Jadi jangan sekedar suka langsung membelinya.
Untuk memperkuat definisi dari konsumtif, saya kan membagikan informasi yang sudah saya kutip dari situs katadata. Berikut pengertian hidup konsumtif dari beberapa ahli.
- Menurut Lubis (Sumartono, 2002), perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan rasional. Melainkan karena keinginan yang sudah tidak mencapai taraf tidak rasional lagi.
- Setiaji dalam Konsumerisme (1995), menyatakan perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana.
- Menurut Ancok dalam Nuansa Psikologi Pembangunan (1995), perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang tidak dapat menahan keinginannya, untuk membeli barang tidak dibutuhkan tanpa melihat fungsi utama dari barang tersebut.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.